Fenomena yang Membudaya

Wisuda FKM UI 4 September 2012

Mungkin terjawab mengapa aku merasa sedih di tengah2 keramaian pesta syukuran kelulusan. Aku sedih disaat orang2 menikmati hingar bingar euphoria pesta. Alhamdulillah aku masih mengingatMu ditengah keramaian itu.

Ada rasa sedih, dilema, bingung, goyah, tidak stabil. Memang sulit untuk menegakkan kebenaran. Apalagi di jaman jahiliyah modern ini. Ya Rabb…kuatkan hamba, kuatkan kami yang ingin sllu mendapat ridhoMu.

Apa yang membuatku sedih? Aku heran, di jaman sekarang memang sangat langka menemukan orang yang idealis dalam beragama. Agama Islam tentunya. Yang menjadi pusat pikiranku kali ini adalah masalah muslimah jaman sekarang. Masalah tabarruj. Ya…itu topic perdebatan batin dan pikiranku kali ini.

Aku lihat fenomena yang sebetulnya sudah biasa dimana setiap wisudawati terlihat cantik dan anggun dengan berhias diri. Wajar dan paham, karena aku juga wanita.

Yang membuatku sedih, knp “akhwat2” itu juga spt itu? Apa mereka salah Tina?bukan masalah salah atau benar, itu pilihan. Aku hanya sedih tak ada yang menguatkan aku, tak ada yang menguatkan keputusanku dengan memilih tidak bertabarruj saat wisuda. Mereka menggoyahkan semangatku karena memang mereka sandaranku. Mereka harapanku. Menjadi contoh buatku, menjadi “teman”ku. Karena ku harap mereka bisa menjadi penguat seorang Tina yang masih perlu banyak bimbingan menuju perbaikan. Tapi sayangnya tidak..itu yang membuatku sedih.
Jadi teringat sebuah hadits, bahwa seorang muslim hidup di dunia bagai hidup dipenjara. Mahal memang harga surga itu.

Jika hidayah itu hanya untuk orang2 pilihan. Ya Rabb…semoga rasa sedihku ini adalah anugerahMu, bagian dari kasih sayangMu kepadaku. Semoga kesedihanku sebagai pertanda hamba termasuk hambaMu yang terpilih. Semoga Kau sllu tunjukkan hidayahMu kepadaku, mana saja yang benar menurutMu…

Ya Allah….mereka menggoyahkanku, hamba butuh penguat ya Allah…
Kalo sudah ada perdebatan batin begini, aku jadi berandai2…coba ada Nabi Muhammad, Tanya deh ama beliau..memang alQuran dan hadist pegangan kita, tempat kita menemukan petunjuk. Tapi terkadang batasannya kurang dijelaskan secara mendetail dan munculah pendapat yang berbeda2 diantara para ulama. Memilih yang mana insyaAllah benar, tapi…tetap saja ada perdebatan dalam batin dan pikiranku ini. Ya Allah…tunjukanlah….


0 komentar:

Posting Komentar