Watch Our Mouth



Malam ini aku dan teman-teman kos menonton film Salon Madam Sulam Bibir. Videonya bisa di tonton di https://www.youtube.com/watch?v=U2dboi_AsnE. Lama sekali aku tak menonton sinetron/film Indonesia. Entah kenapa film ini membuat aku penasaran untuk mengikuti jalan ceritanya. Begitu pula teman yang lain seperti Ani. Kami pikir ini film horor tapi menurutku bukan. Tidak ada adegan yang menakutkan, tapi tidak bagi Trio. Dia merasa takut saat adegan si Madam. Dia ngumpet di kamar kak peni..hahaha....sorry bro. Padahal Madam itu cantik banget. Mukanya ga ada serem-seremnya udah gitu baik lagi. Baik? Iya baik. Karena film ini ada pesan yang bagus yang ingin disampaikan. Pesan bermaknanya yaitu “ Kecantikan yang abadi adalah dari hati, yang termanifestasi dari kata yang terucap dari lisan”. Itu si kata-kata pribadi, persisnya aku udah lupa.hehehe...

Yah, sedang pesan dari tulisan ini sama: menjaga lisan. Yah ada cerita juga sebelum menonton film ini, sorenya kami ke mall untuk beli cemilan Ichiban Crepes. Eh promosi J. Terus Trio juga mau beli kaos kaki. Di tempat beli kaos kaki langgananku, yang mungkin juga langganan Trio. Kenapa langganan? Karena pelayanan ramah? Tidak. Karena harganya bersahabat? Tidak juga. Tapi karena posisi yang stategis, ya di dekat eskalator menuju hypermart. Singkat cerita trio selesai memilih kaos kaki dan memberikan uang kepada penjual. Tapi kami langsung shock, terlebih Trio. Apa coba kata abang-abang penjualnya. “Mba ganti yang bagus uangnya, ga mau saya uang buluk. Tuh di laci saya banyak uang begitu. Kebiasaan, beli kaos kaki uangnya yang buluk”. Kalo kamu yang digituin ganti uangnya ga? Hmm...Trio shock nemu penjual yang sombong. Dia bilang aja “Bang ga jadi” sambil berlalu pergi. Yah padahal uangnya ga buluk-buluk amat. Yah bagi kami itu masih bisa ditolerir. Ga sobek, Cuma agak jadul. Lalu kami nayari penjual kaos kaki yang lain. Nemu trus pas mau bayar Trio bilang “Mba, maaf ya duitnya agak buluk”. Mba nya jawab “ ya gapapa”. Hmm...Trio masih shock. Dan sepanjang pulang dia masih kesal dengan itu abang-abang yang sombong dan dia ga akan beli kaos kaki disitu lagi. 

See? What’s the conclusion? Yeah..jaga mulut kita. Hanya dengan perkataannya. Abang itu telah kehilangan satu pelanggan, tidak saat itu tapi juga untuk selamanya. Mungkin bisa juga tidak hanya satu, mungkin lebih.
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT2e5Ub_cAgXam0cNz5bew3GdAEKyDUqEunmcj_xD-8T9eLiKWYQg
Rosululloh Muhammad saw. bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau - kalau tidak dapat berkata yang baik, hendaklah ia berdiam diri saja." (Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ia mendengar Rosululloh Muhammad saw  bersabda:
"Sesungguhnya seseorang hamba itu niscayalah berbicara dengan suatu perkataan yang tidak ia fikirkan - baik atau buruknya -, maka dengan sebab perkataannya itu ia dapat tergelincir ke neraka yang jaraknya lebih jauh daripada jarak antara sudut timur dan sudut barat." (Muttafaq 'alaih)

Na’udzubillah ya...semoga kita senantiasa menjaga lisan kita dan selamat dari api neraka.