NHW #3
Bismillah...
💗Suara Hati 💗
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dear calon imamku,
Apa kabar hatiMu? Semoga selalu dihiasi cinta
kepadaNya.
Apa kabarmu disana? Aku selalu mendoakan
kesehatan dan keselamatanMu.
Semoga Allah selalu menjagaMu.
Dear you,
Namamu masih menjadi misteri hingga kini.
Semoga selalu menjadi motivasi untuk selalu
memperbaiki diri.
Semoga aku yang sedang tertatih mengejar derajatmu.
Agar saat kita bertemu, kamu dapati sebaik-baik
diriku.
Dear you ,
Tahukah kamu?
Aku mencintaimu jauh sebelum aku mengenalmu.
Buktinya?
Kau tak pernah absen dalam ingatanku di
hari-hari terakhirku
Kau pun tak pernah absen dalam barisan
doa-doaku
Dear you,
Ada 2 pilihan hidup di dunia ini : berjuang
sendiri atau berjuang bersama belahan jiwa
Maka aku memilih yang kedua
Ya Rabb…jangan Kau biarkan kami sendiri dalam
berjuangan ini
Perjuangan berjalan di jalanMu
Perjuangan kembali ke kampung halaman,
surga seluas langit dan bumi
Doaku tentangmu,
Semoga kamu adalah pria shalih yang
mencintaiNya dan dicintaiNya
Dan kita kelak saling mencintai karenaNya
Saling bersinergi dalam meraih ridhoNya selalu
Semoga kamu adalah pria cerdas yang semangat
mengkaji ilmuNya dan semangat mengamalkannya
Semoga kamu bukan perokok karena kefahamanmu
untuk tidak mendzolimi diri sendiri
Semoga orientasimu selalu akhirat sehingga
setiap detik hidupmu hanyalah untukNya
Semoga kamu zuhud terhadap dunia, meleaknnya di
tangan saja, tidak di hati
Semoga kamu bersyukur dan bangga memilikiku
Bukan karena banyaknya kelebihan yang ada
padaku
Namun karena kepandaianmu bersyukur atas
kelebihanku yang sedikit
Dan kepandaianmu bersabar atas kekuranganku
yang banyak
Semoga kamu bertanggungjawab terhadap duniaku
maupun akhiratku
Mencintaiku dengan sangat tanpa melebihi cinta
kepadaNya dan orang-orang yang seharusnya kamu cintai melebihiku
Semoga kamu mampu membimbingku dengan kesabaran
Menegurku dengan kelembutan
Ya Rabb,
Jika di dunia ini ada pasangan hingga ke surga
Semoga Kamilah salah satunya
Jika di dunia ada pasangan harmonis, romantic
Semoga Kamilah salah satunya
Ya Rabb,
Jagalah hamba dan pasangan hamba
Jagalah kehormatan kami
Jagalah kesucian kami
Kuatkan dan sabarkan kami dalam penantian ini
Ya Rabb,
Anugerahkanlah kami kelak
Keturunan yang shalih shalihah
Investasi ke surga
Yang qurota a’yun
Pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa
Mampukan kami menjadi orang tua yang amanah
Yang pandai mendidik anak kami
Menjadi generasi Rabbani
Jadikan kami keluarga yang banyak memberi
manfaat
Untuk agama, bangsa dan negara
Aamiin, ya Rabbal ‘alamin.
💗 Kekuatan Potensiku 💗
-
Jiwaku adalah
jiwa pembelajar dan mau menjadi pribadi yang lebih baik, lebih baik dan lebih
baik
-
Open minded
dan terbuka untuk kritik yang membangun
-
Berusaha selalu
mendekatkan diri kepada Allah
-
Berusaha selalu
berpikir dan bertindak positif
-
Percaya bahwa
diriku mampu karena Allah
-
Mudah beradaptasi
-
Mempunyai tujuan
dan perencanaan
-
Suka menolong
-
Setia
-
Jujur
💗 Aku ditengah-tengah keluargaku 💗
Keluargaku bisa dibilang bukan keluarga yang
harmonis. Namun jiwa saya adalah jiwa pembelajar, insyaAllah saya selalu
menggali alasan mengapa aku dilahirkan di keluargaku saat ini. Tentu saja ada banyak hikmah dari setiap takdirNya.
Berikut adalah hal-hal yang seharusnya menjadi alasan aku untuk bersyukur :
Alhamdulillah, aku menilai kelurgaku adalah
keluarga yang religius. Ibuku (Allah yarhamha) dulu adalah seorang guru agama
dan bapakku adalah seorang aktivis dakwah. Aku diajarkan quran sejak kecil.
Alhamdulillah sejak SD sudah bias membaca alquran dengan makhraj yang benar
(InsyaAllah). Aku juga diajarkan sholat, puasa sejak kecil. Alhamdulillah semoga
istiqomah sampai akhir episodeku nanti.
Ibuku mengajariku banyak hal, diantaranya :
-
perjuangan.
Ya darinya aku belajar perjuangan hidup.
Selalu terharu
jika mengingat perjuangannya menghidupi dan mendidik anak-anaknya.
-
menuntut ilmu
agama selalu. Ya, menuntut ilmu adalah kewajiban sampai akhir hayat.
-
empati,
berderma untuk sesama. Sodaqoh secara moderate, tidak memaksakan kemampuan yang
ada
-
menjadi
orang yang bermanfaat
-
mengalahkan
ketakutan apapun, dan hanya kepadaNya saja seharusnya aku merasa takut
-
tidak
gampang berputus asa, karena Allah tidak menyukai itu
-
tidak
boros. Meski kini masih jatuh bangun untuk ini XD
-
aktif di
masyarakat, bersosialisasi dengan baik
-
kerja
cepat.
dari bapak, aku belajar dintaranya :
-
berdakwah,
ya, dakwah adalah kewajiban setiap muslim. Dakwahku tentu tidak seperti beliau
yang berdakwah secara tradisional seperti jaman rasul. Aku berdakwah di media social
semampuku.
-
Hanya bergantung
kepada Allah
-
Mengenal Allah
dengan lebih baik
-
Untuk berani,
tidak pemalu. Ya walau sampai sekarang masih malu tampil di depan umum
-
Mandiri. Ya,
aku belajar mandiri. Sejak lulus kuliah, aku berjalan dengan kakiku sendiri
hidup di tanah rantau.
-
Sederhana dan
zuhud. Bapak mengajarkanku untuk tidak bermewah-mewah, hidup sederhana. Membeli
yang diperlukan.
-
Kerja cepat.
Sama seperti ibuku, bapak juga mengajarkanku untuk kerja cepat. Tapi aku belum
bisa untuk ini. Tetap saja aku lelet sekali orangnya.
Dan dari kekurangan-kerungan mereka aku bertekad
untuk menjadi orang tua yang lebih baik dari mereka. Untuk itulah, aku sampai
kepada NHW ini.
Dari mereka aku belajar bahwa, ilmu agama saja
tidak cukup untuk membina rumah tangga yang kuat. Perlu ilmu-ilmu yang lain. Salah
satunya ilmu psikologi.
Dari orang tua yang berbeda manhaj, aku belajar
untuk saling menghargai, untuk tidak memaksakan pendapat yang sama-sama
diyakini benar.
Dengan segala pola didik mereka, dengan segala
kelebihan dan kekurangannya membuatku bertekad untuk bercita-cita menjadi istri
dan ibu yang baik. Yang mencintai dengan benar, yang peduli dan perhatian
terhadap keluarga, yang tidak saling menyalahkan namun sama-sama mencari solusi
terbaik, yang saling mendukung satu sama lain, yang sama-sama ingin bertumbuh menjadi
pribadi yang lebih baik, yang bermanfaat bagi agama dan masyarakat.
Dan semua itu adalah pesan dariNya yang bisa aku
dengar dan rasakan, yang menjadi alasan mengapa aku terlahir di keluargaku yang
sekarang.
Tambahin
juga punya kaka2.
💗Aku dan lingkungan tempat tinggalku 💗
Aku berada di tengah-tengah orang yang tidak “sama”
denganku. Aku merasa asing. Aku berdoa “ya Allah, berilah aku teman yang
sejenis”. Tapi sampai saat ini aku tidak mendapat teman yang “sejenis”. Tidak seperti
waktu kuliah dulu. Menemukan orang yang “sejenis” denganku adalah hal yang
mudah.
Ya itulah tantangannya. Bisa saja ini terjadi
karena doa orang tua yang mengharap anaknya adalah pemimpin bagi orang yang
bertaqwa. Bukannya aku sombong dan merasa aku lebih baik dari mereka, tentu belum
tentu. Tapi beginilah adanya, mereka tidak sepemikiran dengan saya. Mereka yang
masih suka meniru kaum kafir bahkan mengidolakannya, mereka yang masih suka
menghibah dan terkadang tanpa sengaja aku ikut terjerumus dengan mereka, mereka
yang masih hedon dan hanya menjalankan yang wajib saja. Terkadang aku tidak
percaya itu, karena aku butuh teman yang bisa menguatkan. Tapi kata seorang
teman, mungkin Allah pingin aku mendakwahi mereka untuk bisa menjadi lebih
baik. Ya, semoga saya mampu untuk itu. Saya jadi sedikit merasakan beratnya
dakwah para nabi dan rasul. Sungguh sulit untuk mengubah seseorang untuk selalu
menujuNya. Aku harus semakin semangat untuk memperbaiki diri dan lebih
hati-hati dalam menjaga akhlak. Agar mereka melihat keseharianku dan berharap
bisa menirunya. Dan semoga itu menjadi lading pahala.